MADRID (RIAUPOS.CO) – Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, butuh waktu satu jam untuk memarahi seluruh personel timnya, setelah kalah memalukan 2-3 dari Shakhtar Donetsk, Kamis (22/10/2020) dini hari WIB.
Menurut laporan The Sun, akibat emosi yang meledak-ledak di atas, Zidane terlambat satu jam mengikuti sesi konferensi pers pascalaga Madrid vs Shakhtar.
Dalam laga ini Madrid kehilangan 10 pemain karena berbagai alasan, termasuk sang kapten Sergio Ramos yang mengalami cedera. Meski begitu, secara kualitas personel Madrid tetap di atas Shakhtar.
Namun, skuad Madrid memulai pertandingan yang digelar di Stadion Alfredo Di Stefano tidak dalam kepercayaan diri yang rendah. Imbasnya, Madrid tertinggal 0-3 lebih dulu dari wakil Ukraina tersebut.
Sebenarnya di babak kedua, Madrid mampu bangkit lewat dua gol yang dicetak Luka Modric pada menit 54 dan Vinicius Jr (59). Hanya saja, dua gol tersebut belum mampu menyelamatkan Madrid dari kekalahan.
“Di babak pertama saya tidak melihat tim yang ingin saya lihat dan itu salah saya. Saya harus menemukan solusi yang membuat kami kembali kuat dan kembali menang. Kami kekurangan segala-segalanya, tapi kepercayaan diri adalah yang paling penting,” kata Zidane mengutip dari Marca, Kamis (22/10/2020).
Kepercayaan diri itu yang dibutuhkan Madrid saat ini. Sebab, Madrid baru saja dikalahkan tim promosi di laga kelima mereka pada Liga Spanyol 2020-2021. Menjamu Cadiz pada Ahad (18/10/2020) dini hari WIB, Madrid tumbang 0-1 dari tim promosi tersebut.
Ironisnya pada Sabtu (24/10/2020) malam WIB nanti, lawan berat akan dihadapi Real Madrid. Di hari tersebut, Los Blancos akan bertandang ke markas Barcelona di lanjutan Liga Spanyol 2020-2021.
Bicara mental, skuad Blaugrana sedikit lebih baik. Benar, akhir pekan lalu mereka juga tumbang 0-1 dari Getafe di Liga Spanyol.
Namun, pada Rabu, Barcelona menang 5-1 atas Ferencvaros di matchday pertama Grup G Liga Champions 2020-2021. Setidaknya itu merupakan modal Barcelona jelang menghadapi laga El Clasico kontra Madrid.
Karena itu, Zidane mesti putar otak mengembalikan mental personelnya. Jika tidak, kekalahan dengan skor telak dapat mereka alami dari tim sebesar Barcelona.
Sumber: The Sun/CNN/Marca/Soccerway
Editor: Hary B Koriun